Wednesday, September 5, 2018

Mudah Mewarnai dengan Krayon

Mewarnai merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan, bahkan menurut para pakar, mewarnai dapat meningkatkan daya kreativitas. Misalnya, dengan mengamati alam dan lingkungan, kemudian menuangkannya dalam gambar dan diwarnai, secara tidak langsung telah mengasah kepekaan dan ketajaman cara berpikir.

Salah satu alat mewarnai yang tidak asing lagi adalah krayon. Pewarna yang terbuat dari minyak dan lilin ini mempunyai warna-warna yang menarik. Di pasaran, Anda akan menemukan berbagai jenis krayon dengan kualitas yang berbeda-beda. Tentu saja, bila menghendaki krayon yang bagus harganya pun lebih mahal. Krayon yang kualitasnya bagus akan menghasilkan gambar dengan warna yang indah. Namun sebenarnya itu tidak mutlak, dengan krayon yang biasa pun Anda dapat menghasilkan gambar dengan warna yang menarik, asal kita tahu caranya. Untuk itu, dibutuhkan teknik mewarnai dan kemampuan mengombinasikan warna dengan benar.

Sekilas tentang krayon Sekitar tahun 1903, krayon untuk anak-anak pertama kali ditemukan. Krayon ini dibuat dari campuran kapur dan minyak. Penemunya adalah Edwin Binney dan sepupunya, Harlold Smith, yang berasal dari Easton, Pennsylvinia, Amerika. Karena terbuat dari campuran kapur dan minyak, Alice Binney (istri Edwin) nenamakannya crayon. Nama iini diambil dari bahas Prancis, yaitu craie (artinya kapur) dan oleaginous (artinya minyak).

Sebelum krayon ditemukan, para seniman lebih memilih menggunakan cat minyak dan akrilik sebagai cat untuk melukis. Namun, mereka merasa kesulitan ketika berusaha menyosialisasikan bahan ini ke anak-anak. Cat minyak dan akrilik merupakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak ramah lingkungan. Pada tahun 1921, seorang seniman dan pemikir dari Jepang bernama Yamamoto berhasil membuat krayon yang berkualitas tinggi. hasilnya lebih lembut, halus, dan tingkat kecemerlangannya sangat tinggi.

Pada tahun 1947, seniman Henri Goet dan Pablo Picasso mengadakan pembicaraan untuk merancang produk untuk anak-anak. Picasso berkata bahwa dia ingin membuat krayon yang dapat digunakan di mana saja. Akhirnya pada tahun 1949 terciptalah krayon profesional yang pertama. Warna-warna yang cemerlang dan jarak gradasi yang dihasilkan lebih panjang.

Mengenal warna Sebelum menggoreskan krayon pada gambar, berikut ini sedikit pengetahuan mengenai warna. Pertama, Warna Primer atau disebut juga Warna Pokok. Warna ini berdiri sendiri karena bukan hasil campuran dari warna lain. Warna primer terdiri atas tiga warna yaitu merah, kuning , dan biru. Kedua, Warna Sekunder merupakan hasil pencampuran dari dua warna primer, seperti merah dicampur kuning = menghasilkan warna oranye; merah dicampur biru = menghasilkan warna ungu; dan biru + kuning = hijau. Ketiga, Warna Berlawanan adalah dua warna yang saling berlawanan, yaitu antar warna primer dan warna sekunder. Warna berlawanan digunakan untuk menghasilkan kesan, seperti merah x hijau; biru x oranye; kuning x ungu.

Krayon yang dijual di toko mempunyai berbagai variasi warna. Banyaknya warna dari paket krayon sebenarnya berasal dari pencampuran warna-warna primer dan warna-warna sekunder. Semakin banyak hasil pencampuran warnanya, semakin banyak pula variasi warna yang dihasilkan. Seperti: kuning oranye (yellow orange), kuning, kuning lemon (yellow lemon), kuning kehijauan (yellow green), hijau, biru laut (aqua marine), biru, ungu muda (light purple), ungu, merah, merah terang (vermilion), merah tua (scarlet).

Melalui buku “Mudah Mewarnai dengan Krayon”, sang penulis mencoba berbagi pengalaman. Satu seri buku ini terdiri dari lima tema/buku, yaitu tentang Hewan Liar, Hewan Ternak, Hewan Air, Alat Transportasi, dan Buah-buahan. Dengan langsung mengajak anak-anak mewarnai gambar hewan, alat transportasi yang mudah dikenali di kehidupan sehari-hari, Anda telah mengenalkan pada mereka mengenal warna, teknik gradasi, sampai latihannya. Lengkap disertai juga tahapan-tahapannya sehingga lebih mudah dipahami, bahkan tanpa guru sekalipun.

Sekali lagi, seringkali Anda berpikir bahwa kualitas krayon merupakan satu-satunya faktor yang menentukan bagus tidaknya hasil mewarnai. Sampai-sampai harus menggunakan krayon yang bermerek dan harganya mahal agar hasilnya bagus. Padahal, dengan krayon yang biasa pun kita bisa menghasilkan gambar yang bagus, asal tekniknya tepat dan pemilihan warnanya sesuai atau tidak asal corat-coret.

Anda, bisa mereferesnikan atau menghadiahkan buku buku ini ke putra-putri, adik-adik Anda, di usia emas mereka. “Mudah Mewarnai dengan Krayon” akan memberikan panduan yang lengkap bagi mereka untuk mewarnai dengan menggunakan krayon, dari mengenal warna, mengenal aneka teknik mewarnai, sampai latihannya. Plus, disertai tahapan-tahapan pewarnaannya.

Selamat mencoba, ternyata mewarnai itu mudah, apalagi dengan krayon. Hasilnya luar biasa!

Judul : Mudah Mewarnai dengan Krayon: Hewan Liar, Hewan Ternak, Alat Transportasi, dan Buah-buahan
ISBN : 978-602-455-545-0
Karya : Edi Sukmana
Diterbitkan : Penerbit Bhuana Ilmu Populer
Cetakan I : 2018
Tebal : 36 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 24 x 18 cm

Monday, October 24, 2016

Resensi Buku: Demokrasi ala Tukang Copet

Judul Resensi Buku:
Sindiran Jadi Perenungan, untuk Mengenal Jati Diri!
(Resensi Buku: Demokrasi ala Tukang Copet) -- Sesungguhnya, dengan sindiran dan perenungan ini, Kang Sobary ingin mengajak kita pulang ke jadi diri kita.

Mohamad Sobary, siapa yang tak kenal sosok yang telah mewarnai Kantor Berita pelat merah selama lima setengah tahun ini? Ya, sosok yang akrab disapa Kang Sobary ini, adalah salah satu budayawan dan esais terkemuka di Indonesia. Lahir di Bantul, Yogyakarta, 7 Agustus 1952, Kang Sobary dulu bercita-cita menjadi ahli agama. Untuk mewujudkan impiannya, dia berhasrat sekolah di PGA dan IAIN. Namun, nasib membawanya ke Sekolah Pekerjaan Sosial Atas. Studi selanjutnya ialah di Departemen Sosial Universitas Indonesia. Kemudian, dia kuliah di Monash, Australia. Sepertinya gak cukup hanya membaca resensi di blog Best-seller Books ini, miliki juga bukanya.

Resensi Buku: MULUNG BENTANG

Judul Resensi Buku:
Asyiknya Fiksimini Episode Kedua
(Resensi Buku: Mulung Bentang) -- Di antara yang terus produktif menulis cerita pendek dalam bahasa Sunda yang kemudian disebut dengan fiksimini atau fikmin adalah Kang Dudung Ridwan, yang karya-karyanya kemudian dibukukan dalam “Bulan Buleud dina Jandela” (Maret 2013) yang isinya terdiri atas seratus lebih fiksimini dan “Mulung BĂ©ntang” (Mei 2016) ada lebih dari 70 fiksimini.

Dudung Ridwan alias Kang Dudung lahir di Bandung 49 tahun yang lalu. Kang Dudung tertarik dengan sastra sejak kuliah di Fakultas Sastra Unpad (1991). Dari sejak mahasiswa, sering tulis-menulis di koran dan pernah menjadi wartawan di Mandala Minggu (1993). Capek menjadi wartawan –jeung gajihna leutik di koran leutik mah—pindah ke Penerbit ITB sampai dengan 1999 sambil terus melanjutkan kuliah di Fisip Unpad. Sejak itu, pindah kerja lagi ke Penerbit Mizan sampai sekarang, menjadi editor bahasa.

Jadi, “Mulung Bentang” merupakan kumpulan fiksimina karya Kang Dudung yang terbit menjadi buku kedua setelah buku kumpulan fiksimina pertamanya, “Bulan Buleud dina Jandela”. Menurut peresensi, memang menyenangkan membaca fiksimini bahasa Sunda. Berbeda dengan fiksiminia bahasa Indonesia yang panjangnya terbatas sebanyak 144 karakter. Beda lagi dengan cerita pendek basa Sunda yang hampir mirip pendeknya dengan fiksimini bahasa Indonesia tapi berbeda aturannya. Pengin tahu apa itu fiksimini, Anda bisa baca karya kumpulan fiksimini sang penulis di blog Best-seller Books ini.

Resensi Buku: Jokowi, Beragama dalam Tindakan

Judul Resensi Buku:
Tindakan Lebih Fasih dari Lisan dan Tulisan
(Resensi Buku: Jokowi, Beragama dalam Tindakan) -- Dia terlahir sebagai Muslim, bukan abangan, bukan pula ateis. Muslim yang aplikatif, bukan sekadar normatif. Agama tidak semata ada dalam kitab suci dan tempat-tempat ibadah, tapi ada di sekujur tubuh dari pikiran di kepala, lisan di mulut, hati di dada, kemudian melahirkan perbuatan sebagai atsari sujud.

Seorang pemimpin lahir sesuai dengan zamannya. Namun kesesuaian itu tidak muncul dengan sendirinya. Ibarat sebuah keris ia ditempa dalam api dan penderitaan, sebelum akhirnya diisi pamor. Kesejukan dalam pikir dan perbuatan yang dibawa Kanjeng Rasul Muhammad saw, menjadi oase di tengah kaum jahiliah Quraish saat itu. Tapi oase itu tidak muncul dengan sendirinya. Muhammad telah ditempa dalam berbagai kondisi. Ketika kemunafikan menjadi Tuhan baru, Muhammad tampil dengan bersikukuh memegang teguh kejujuran. Sehingga pada akhirnya diakui oleh semua—termasuk kaum munafikin—dengan menyematkan gelar pada pemuda Muhammad sebagai al-amin. Bagaimana menurutmu, apakah tamsil yang tayang di blog Best-seller Books ini mewakili gambaran sang tokoh?

Sunday, October 11, 2015

Resensi Buku: Driving Honda

Judul Resensi Buku:
Apa Rahasia Sukses Honda?

(Resensi Buku: 
Driving Honda) -- Sejak berdiri pada 1949, Honda telah berkembang menjadi produsen mobil terbesar kelima di dunia dan produsen sepeda motor nomor satu di dunia, dan dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling inovatif. Apa rahasianya?

Menurut sang penulis, Jeffrey Rothfender, yang membedakan Honda dari pesaingnya di Jepang maupun di ajang internasional adalah seperangkat prinsip manajemen yang tak biasa. “Honda Way” mencakup sesentralisasi, bukan kendali kantor pusat; kebebasan litbang, bukan sekadar efisiensi; kesetaraan bagi gagasan semua orang, bukan struktur organisasi bertingkat; dan keberanian mempertanyakan kembali apa yang dianggap sudah biasa. Itu baru sebagian dari gagasan-gagasan yang ditanamkan Soichiro Honda, sang pendiri Honda, dalam DNA perusahaannya. Benar-benar inspiratif sang tokoh pendiri Honda ini, ayo baca lagi tokoh-tokoh inspiratif melalui buku di blog Best-seller Books.

Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 1-3


Judul Resensi Buku:
Tiga Novel Remy Sylado: Perempuan Bernama Arjuna

(Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 1-3) -- APAKAH Anda termasuk orang yang menunggu karya fiksi bermutu? Jika itu pertanyaannya, maka yang ditunggu telah tiba. Sekali lagi, Remy Sylado, menulis novel bermutu yang diberi judul Perempuan Bernama Arjuna, sebuah trilogi.

Penulis novel ini dalam berkarya sering mencantumkan nama-nama yang malah kemudian lebih beken dari nama aslinya, seperti Alif Danya Munsyi. Selain itu juga, punya nama lain seperti Juliana C Panda, Dova Zila, dan Jubal Anak Perang Imanuel. Dalam novel ini sang penulis menggunakan nama Remy Sylado. Sang penulis yang lahir di Makassar, 12 Juli 1945 ini dikenal luas sebagai seniman tulen yang hidupnya penuh pengalaman berkesenian dalam berbagai kegiatan, baik itu drama, film, musik, puisi, juga susastra. Dan, Anda bisa baca-baca hasil karya Remy Sylado yang lain di blog Best-seller Books ini.

Saturday, October 10, 2015

Resensi Buku: Entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi

Judul Resensi Buku:
Ulama-Saudagar Melawan Musuh Kemanusiaan

(Resensi Buku: 
Entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi) -- HIDUP adalah proses dan proses terbaik adalah dengan cara mendudukkan proses sebagai pembelajaran. Belajar dari kenyataan adalah sesuatu yang penting. Tidak setiap orang punya waktu untuk melakukan studi lapangan langsung. Hadirnya buku ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi siapa saja yang menginginkan. “Entrepreneur Oganik” adalah sebuah studi tentang pelaku utama, KH Fuad Affandi, salah seorang tokoh penting dibalik pengembangan agrobisnis modern di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabli, Kabupaten Bandung.

Buku berjudul “Entrepreneur Organik” adalah cermin bagaimana salah satu gerakan lokal itu tumbuh berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Meskipun buku ini menjadikan KH Fuad Affandi (yang lebih suka dipanggil Emang) sebagai tokoh sentral, namun pembaca akan mendapatkan eksplorasi gerakan lokal tersebut dibangun. Pertama, strategi pembangunan kesadaran kaum tani. Kedua, membangun kepercayaan pada organisasi dan koperasi agrobisnis yang para kaum tani di Desa Alamendah tersebut sebelumnya kurang memiliki kesadaran berorganisasi secara baik. Ketiga, membangun sebuah pandangan hidup pentingnya membuka kerja sama secara lintas ideologi, lintas mazhab, lintas etnik, dan lintas agama. Benar-benar bacaan yang bergizi yang bisa Anda simak di blog Best-seller Books ini.